News Ticker

8 => 10 Kilometers in 100 Days – Let’s Do It!

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

In the name of Allah, the Most Beneficient, the Most Merciful

Jadi ceritanya dalam rangka memperingati HUT RI yang ke 69 hidup sehat dan juga persiapan menikah (yang entah sama siapa) [1] saya mulai olah raga dan lari secara rutin. Well, sebenernya tahun kemarin juga sempat jalanin program ini sih, tapi saya terlalu terbawa nafsu dan melakukan kesalahan yang biasa dilakukan oleh pelari pemula: run too fast or run too soon. Dan akibatnya, saya mengalami cedera di telapak kaki (sakit kalo dibawa lari). Nah, akhirnya setelah turun sekitar 15 kg ++ lagi dari saat cedera setahun lalu dan setelah beberapa bulan rutin melakukan tabata-inspired bodyweight circuit training, saya nyoba untuk lari lagi dengan mengikuti program yang sama (couch to 5k) dengan menggunakan aplikasi android kesayangan saya, rundouble [2].

Dan singkat cerita, hari Minggu kemarin adalah akhir dari minggu ke 5 program lari saya, di mana minggu ke 5 ini berakhir dengan lari 3,2 km tanpa berhenti dengan catatan waktu selama 21 menit 27 detik. Well, gak kenceng-kenceng amat sih sebenernya, tapi saya rasa cukup untuk mengejar tukang es tong tong yang lewat di depan pager rumah (atau memenangkan balapan berebut kamar mandi di asrama). Singkat cerita [3] saya kepikiran untuk membuat target olah raga pribadi:

Lari 8 KM non stop dalam waktu 100 hari!!!

Okeh, pertanyaannya ada 2:

  1. Kenapa harus 8 KM?
  2. Kenapa harus ditulis di blog ini?

Siapppp!!! Saya coba jawab satu-satu yak..

1. Kenapa sih harus 8 KM?

Karena setelah saya baca-baca di internet, untuk mendapatkan keuntungan lari yang optimal, maka jarak yang disarankan per minggu adalah sekitar 24 km. Di mana hal ini bisa diterjemahkan sebagai 8 km per sekali lari untuk orang yang lari sekitar 3 kali seminggu seperti saya. Oia, sebenernya ada lagi syarat kecepatan optimal lari, yaitu antara 9.6 – 11.2 km per jam (pace 05:21 – 06:15 per km). Dengan kata lain, agar keuntungannya maksimal, maka jarak 8 km ini sebaiknya ditempuh dalam waktu 42 menit 51 detik – 50 menit 0 detik. Tapi saya mencoba untuk mentackle ini satu persatu, jarak dahulu baru kecepatan.

2. Kenapa harus ditulis di blog ini?

Well, sebenernya gak harus sih, karena yang harus itu adalah bayar ketika makan bacem di warungnya Ibu Olis [4] dan juga permisi sebelum masuk ke kandang singa. Tapi kemarin ada temen di Aachen yang bilang untuk berbagi gimana caranya saya bisa seperti sekarang (cerita selengkapnya nanti), dan menulisnya di internet. So I think, why not? Saya rasa banyak juga orang di luar sana yang memulai olah raga dari status berat 3 digit (100 kg ++), dan desperate tentang cara untuk menurunkan berat badan yang masuk akal. Karena pada kenyataannya banyak sumber di internet yang berisikan cara diet yang menurut saya cenderung mustahil untuk dilakukan oleh orang yang badannya segede karung buntel rambutan, dan kalo pun ada cenderung bersifat quick fix dan tidak bisa dilakukan untuk jangka panjang.

Di samping itu saya juga mau mengatakan kalau sebenarnya lari itu sebenernya asik dan mungkin untuk dilakukan oleh siapa pun, termasuk oleh orang yang tadinya benci berlari (seperti saya dahulu). So if I (90++ kilograms) can do it (running), then you can definitely do it too! :D

Ditambah lagi saya jadi punya bahan tulisan untuk blog ini. Lengkap sudah alasan untuk menulisnya. :D

The Program

Anyway, lanjut. Terus gimana programnya? Here is the program that I will do for the next 100 days (hyperlink pointed to the day’s report):

Start: 12 November 2014
End: 19 February 2015

Day          –  Distance (Km)
1 4 7         –  3.6
10 13 16  –  4
19 22 25  –  4.4
28 31 34  –  4.8
37 40 43  –  5.2
46 49 52  –  5.6
55 58 61  –  6
64 67 70  –  6.4
73 76 79  –  6.8
82 85 88  –  7.2
91 94 97  –  7.6
100           –  8 km!

Seperti yang ditulis di atas, lari akan dilakukan dengan selang hari istirahat selama 2 hari, dan tiap 3 kali lari saya akan menaikkan jarak sejauh 400 m. Kenapa selang istirahatnya 2 hari? Well, karena berdasarkan pengalaman saya, badan saya akan siap untuk lari lagi setelah istirahat selama 72 jam. Di samping itu saya juga mendapati lari tiap hari hanya akan mengundang cedera yang lebih cepat (karena tidak membiarkan badan untuk beristirahat secara cukup).

Potensi Kendala

Potensi masalah yang paling mungkin saya hadapi ada 2:

  1. Badan yang tidak fit
    Solusi: Menjaga kesehatan dengan mengatur asupan makanan dan istirahat.
  2. Salju
    Solusi: Memindahkan hari lari 1 hari ke depan, atau lari di tempat (di dalam rumah).

So what is next?

Nothing. Just run! I will keep you guys updated about the progress of my run. Stay tuned! :D

* Laporan setiap kali lari saya tulis di hyperlink yang ada di bagian The Program.

Update! 10 Kilometers in 100 Days!

34 37 40  –  5to10k week 1
43 46 49  –  5to10k week 2
52 55 58  –  5to10k week 3
61 64 67  –  5to10k week 4
70 73 76  –  5to10k week 5
73 76 79  –  10 km!

43 – 10 km run!!!

=======

[1] Gak kok, gak curcol. Karena mencuri itu dosa. (gak nyambung)

[2] Aplikasi ini memang berbayar, tapi menurut saya oke banget buat dibeli.

[3] Lagi??? Terus aja disingkat-singkat ceritanya! Niat cerita gak sih???

[4] Tempat makan mahasiswa legendaris di bilangan Cisitu Lama (Bandung)

About wahidyankf (186 Articles)
JavaScript Developer. His life-motto is "Learning, Dreaming, and Enjoying life".

2 Comments on 8 => 10 Kilometers in 100 Days – Let’s Do It!

  1. “…dan tiap 3 kali lari saya akan menaikkan jarak sejauh 400 km” << Hampir nyampe nih Jakarta – Jogja. Berat juga yaa exercise lo yok hahaha

    Btw semangaaat!

    Like

    • Iyak cha, gua mau saingan sama Hercules soalnya.. Sekalian sorenya latihan angkat candi.. Edan… Typonya dewa.. ahahahaha… *langsung dibenerin* Yoyoi.. :D

      Like

Leave a reply to maisya Cancel reply